Lombok Barat NTB - Ketua Presidium Dewan Sasak Muda Bersatu, H. Lalu Winengan menegaskan adanya pernyataan yang disampaikan politisi senior PDIP NTB H. Ruslan Turmuzi ada nuansa tendensi pribadi. Menurutnya, ada ketidaksukaan dari yang bersangkutan terhadap Lalu Gita Aryadi sebagai Pj Gubernur NTB.
”Saya selaku anak bangsa, selaku Presidium Dewan Sasak Muda Bersatu, selaku Ketua Kahmi NTB sangat menyayangkan komentar tersebut. Saya kira komentar Ruslan ini (Menunjukkan) tidak suka orang sasak jadi Pj Gubernur NTB, terutama orang Lombok Tengah, padahal dia orang Lombok Tengah. Jangan sampai ada tendensius pribadi, ” kritiknya, lewat keterangan resminya, kemarin, kamis (25/10).
Baca juga:
Tony Rosyid: Demokrat Dalam Jebakan PDIP?
|
Dalam pernyataannya. Ruslan Turmuzi yang menyatakan bahwa Penjabat (Pj) Gubernur NTB H. Lalu Gita Aryadi belum serius menjalankan program prioritas pemerintah pusat.
Munculnya anggapan bahwa Pj Gubernur tidak bekerja, dan dianggap mengabaikanTugas Fungsi Pokok dan Funsgi (Tupoksi) yang diberikan Negara melalui Mendagri dianggapnya sebagai sebuah kekeliruan yang fatal. Menurutnya, apa yang dilakukan Gita Aryadi sebagai Pj Gubernur sudah sesuai dengfan rel-nya.
”Itu kan versinya Ruslan Turmuzi saja, apa dia tidak melihat apa yang dilakukan Pj Gubernur ? Tupoksi Pj Gubernur itu yang pertama adalah mengentaskan kemiskinan ekstrim, menurunkan angka stunting, serta menurunkan inflasi. Itu sudah dilakukan sejauh ini, misal baru-baru ini ada panen raya di Narmada. Itu sebagai upaya untuk menurunkan inflasi. Kita harus bicara realita, ” tegasnya.
Disampaikan Winengan yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua PBNU NTB, apa yang disampaikan anggota DPRD NTB dari PDIP itu seolah menunjukkan ketidaksukaannya terhadap orang Sasak yang menjadi Pj Gubernur. Padajal, ungkap dia, Ketua DPD PDIP NTB H. Rachmat Hidayat sangat mencintai Ssaak. ”Ketua DPD PDIP NTB itu sangat cinta Sasak, tapi anak buahnya komentarnya aneh-aneh. Mendagri saja mengapresiasi kinerja dari Gita Aryadi, misal terkait kondusifitas jelang Pilpres, justru Ruslan ini yang membuat gaduh, ” imbuh Winengan.
Tak berhenti sampai disitu, apa yang dilakukan Ruslan Turmuzi dengan terus menyerang Pj Gubernur NTB seolah menunjukan rasa kecewanya akibat nama lain yang diusulkannya menjadi Pj Gubernur tidak masuk. ”Mungkin saja, karena usulannya orang lain, itu mungkin yang membuat dia tidak suka, ” sambungnya lagi.
Atas kisruh yang dibuat Ruslan Turmuzi, Winengan mendesak agar PDIP menegur yang bersangkutan. ”Lalu Gita ini adalah orang Sasak, Alumni HMI dan juga NU. Kalau Ruslan terus menjelekkan Pj Gubernur, ini akan berimbas pada dukungan terhadap Ganjar Pranowo. Nanti orang Sasak, orang HMI dan NU tidak akan memilih Ganjar-Mahfud. Jadi PDIP harus menegur Ruslan, ” tutupnya kemudian.
Baca juga:
GBK Bergetar Pidato Anis Mengerikan
|
Sebelumnya, politisi PDIP NTB mengkiritk kinerja dari Pj Gubernur NTB karena dianggap belum serius menjalankan program pemerintah pusat sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 4 tahun 2023 tentang Penjabat Kepala Daerah. ”Tugas utama Penjabat Gubernur itu menjalankan program prioritas dari pemerintah pusat, tapi Penjabat Gubernur kita malah sibuk membuat tagline NTB Maju Melaju, ” kritik Ruslan Turmuzi dihadapan sejumlah media pada Kamis (26/10/2023).
Dikatakannya, DPRD NTB yang mengusulkan Gita Aryadi sebagai Pj Gubernur NTB ke Menteri Dalam Negeri, merasa kecewa dengan kinerja yang ditunjukkan Penjabat Gubernur NTB. Ruslan juga khawatir, komitmen-komitmen yang terkait pembangunan daerah justru terabaikan..(Adb)